Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Bikin Visa Amerika? Siapa takut?!

Gambar
Hmmm... siapa yang punya pikiran sama dengan saya, bahwa bikin visa Amerika itu ribet bin rempong bin nyusahin dan juga bikin takut? Ya, memang sih. Tapi selama semua persyaratan lengkap, kita jujur dan berniat baik, there's nothing to be afraid of. Saya awalnya malas, takut, ragu waktu tahu mesti urus ini itu sendiri. Terlebih lagi, saya dan 3 rekan saya yang lain hanya punya waktu kurang dari sebulan untuk mengurus visa. Tapi ternyata, alhamdulillah, visa kami berempat dapat approval meski prosesnya panjang dan penuh drama. Untuk panduan membuat visa USA yang lengkap, silakan kunjungi link ini . Proses awal pengajuan visa ini adalah membayar biaya pembuatan visa. Biaya yang harus saya bayar waktu mengurus visa bisnis/turis adalah $160 yang bisa dibayarkan di Bank Permata atau Standard Chartered. Tapi ini bayarnya mesti pakai rupiah, lho. Jadi nanti bakalan ada info biaya dalam mata uang rupiah sesuai kurs yang berlaku pada saat mendaftar. Berikutnya adalah mengisi form

Nama berisiko di English speaking country

Nama atau penampilan muslim katanya dipersulit kalau mau masuk Amerika? Well, mungkin bukan dipersulit ya... menurut saya, kita akan dapat pengalaman yang sedikit berbeda dan bahkan cenderung unik. Kalau orang lain dengan gampang melenggang lewat pemeriksaan imigrasi, kita-kita yang bernama muslim atau karena penampilan (berjilbab panjang, misalnya, atau pakai cadar) biasanya akan diwawancara lebih lama. Bagaimana dengan saya? Saya pakai jilbab, meski gak panjang-panjang amat. Tapi nggak semodis Dian Pelangi juga, sih, hehe... Tapi ya, saya menemukan pengalaman unik cenderung menyenangkan. Eh, tapi ini bukan cerita soal penampilan saya, tapi soal nama. Nama saya Rizky Aprilia, dan ini sedikit pengalaman unik karena nama. Nah, waktu di pemeriksaan imigrasi di bandara SFO, saya antre sambil deg-degan, takut ditanya macam-macam. Sempat berusaha curi dengar percakapan turis-petugas di depan saya tapi rasanya percuma. Ketika petugas manggil saya, saya serahkan paspor. Officer: Rizky, rig