Traveling Sama Balita: The flight

Jalan-jalan? Siapa sih yang nggak suka. Kami sekeluarga sih suka banget. Tapi, kadang banyak pertimbangannya kalau mau pergi ke luar kota, naik pesawat, sambangi tempat wisata. Yang pertama pastinya masalah modal (hehehe). Pengen ke kota ini, kota itu, tapi dana belum juga mencukupi (atau banyak keinginan keperluan lain yang mesti didahulukan). Lalu, pertimbangan ke dua adalah, kami punya dua balita (saat ini si Tama umur 3,5 tahun dan Arsya baru 9 bulan). Rencana jalan-jalan kami seringkali tertunda.

Tapiiii.. yang nggak direncanakan malah kadang terlaksanakan yaa. Pernah atau sering nggak sih kayak gini brur? Yup! Begitu juga dengan jalan-jalan kami baru-baru ini.

Dimulai dari suatu malam Senin, si ayah lagi lihat instagram lalu liat postingan bahwa Dream Theater bakal manggung di Prambanan tanggal 29-30 September 2017. Wuih.... siapa yang gak ngiler coba tuh: Dream Theater manggung berlatar belakang megahnya Prambanan (*elap iler), ditambah lagi hasrat kami yang udah lamaaaa banget pengin ke Jogja.

Dream Theater itu salah satu idolanya si ayah dari kecil, dan juga salah satu yang sering didengerin si ibu (saya ya maksudnya 😆) kalau lagi nerjemahin, soalnya kalo dengerin lagu malah ikutan nyanyik dan terjemahannya bubar jalan.

Anyway, kami pun berencana titip anak-anak ke uwak-nya selama kami short trip ke Jogja. Awalnya rencana nggak nginep gitu, nonton konser trus  langsung balik, PP naik kereta.

Nah, dasar emak-emak, baru rencana ninggalin anak aja udah melow, nggak tega. Ditambah lagi, pas cek tiket ternyata festivalnya sold out! Hahaha.. ya iyalah ya. Konsernya tinggal seminggu lagi.

Karena udah kadung pengin jalan-jalan, yasudah kami jadiin aja pergi berempat, formasi lengkap. Sekalian mau ketemu temen kerja ibu di sana.

Setelah cari-cari hotel dan tiket pesawat, kami harus pasrah karena pilihan tak lagi banyak mengingat itu long weekend pas Jumatnya kejepit nasional. Dapat penerbangan pergi dari Halim hari Kamis jam 5 sore dan pulang hari Sabtu jam 9 malam. Oiya, meskipun pilihan terbatas, kami tetap memilih yang pastinya nyaman buat anak-anak ya. Prioritas pertama adalah kami pilih bandara Halim biar lebih dekat dari rumah, jadi anak-anak nggak capek duluan di jalan. Karena dari Halim, otomatis pilihan maskapainya adalah Batik dan Citilink. Buat kami, ini pas sih kalau pergi sama anak-anak. Karena Batik air ada entertainmentnya, lumayan buat ngurangi BT si Tama selama terbang.

Berhubung pesawat take off jam 5, ibu masih aja dong kerja dulu sampai lunch time, hehe. Sementara itu, ayah sama Tama ke rumah nenek dulu terus sempet tidur siang sebelum berangkat. Kami naik taxi online jam 3 dari rumah dan menemukan Halim sangat-sangat-sangatttt ramai saat kami sampai jam 4 di sana.

Ini termasuk telat ya. Kalau pergi sama anak-anak, usahakan datang lebih awal biar bisa check-in duluan dan masih bisa request ini itu ke si mbaknya. Tapi karena kami telat, jadi nggak bisa dapat seat di satu row. In fact, kami terpisah di 3 row berbeda, huhuhu... Ibu udah kepikiran aja nanti gimana sama bayik uget2 ini dan abangnya yang bosenan kalo rewel nggak deket ayah-ibunya. Kami minta ganti seat ke pramugari, tapi udah nggak bisa karena full. Tapi alhamdulillah, ada bapak-ibu baik hati yang menawarkan seatnya supaya kami bisa bertiga di satu row. Some angels don't have wings.

Di dalam pesawat, anak-anak sibuk sama LCD karena baru pertama kali terbang naik pesawat yang ada LCDnya, hehe. Berkat si LCD pula, Tama anteng selama perjalanan karena bisa nonton Trolls.



Sementara si Arsya, sibuk makan selama perjalanan. Tapi meskipun begitu, tetep aja uget-uget, teriak-teriak heboh. Hehehe, gak apa-apa, nak. Bayi mah bebaskeun...



Alhamdulillah bisa satu row.

Alhamdulillah perjalanan lancar. Kurang dari satu jam, kami sudah mendarat di Adi Sucipto. Setelah ambil koper, kami pesan taxi online (karena taxi bandara biasanya mahal) dengan konsekuensi harus naik dari luar bandara. Gak apa-apa... Itung-itung sekalian olahraga gendong bocah dan dorong koper 😅

Berhubung itu termasuk long weekend, Jogja ramai sekali. Dari bandara ke hotel cuma sekitar 9 km tapi lebih dari setengah jam di jalan. Niatnya, begitu sampai hotel kami mau ke taman pelangi atau alun-alun kidul. Tapi apa daya, namanya bawa bocah ya harus lihat mood dan energi mereka. Karena mereka kelihatan capek dan juga mulai cari-cari kasur, setelah taruh koper di kamar kami akhirnya cuma ambil welcome drink (jus kiwi) lalu nyebrang jalan makan di angkringan.

Cerita tentang hotel plus petualangan seru berikutnya di eps 2 yak.
Sampai ketemu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nonton Konser BTS! Di Singapore!!

Buku Nikah Hilang? Panik!

Money Matters: Visa Jepang Ditolak