Budget dan Itinerary Jepang

Bagian budget dan itinerary ini bisa dibilang adalah bagian terpenting dari perencanaan travelling, ya. Karena ini yang akan menentukan "nasib" kita selama di tempat tujuan travelling. Untuk perjalanan kali ini, kami terbilang cukup nekat dan mendadak (well, hampir setiap kali travelling sih biasanya dadakan, hehe). Saya hanya menggunakan waktu sekitar 3 bulan untuk menyusun perjalanan ke Osaka-Kyoto kali ini. Tapi idealnya, siapkan waktu paling tidak 6 bulan untuk membuat perencanaan, khususnya untuk travelling ke luar negeri, agar semuanya lebih matang termasuk menyiapkan rencana cadangan.

Budget.

Ketika muncul pertanyaan, berapa sih budget untuk travelling ke Jepang?
Sebenarnya soal budget itu akan relatif, karena tergantung pada gaya hidup masing-masing orang. Ada yang cuma butuh 10 juta berdua, ada yang bawa puluhan juta pun tetap kurang.

Kalau saya dan suami suka yang hemat, tapi tetap nyaman, private, tapi nggak bikin sengsara 😆. Dan karena ini nekat dan dadakan, kami harus menyesuaikan semuanya berdasarkan budget tabungan yang ada. Kalau ada waktu panjang, bisa dimanfaatkan untuk menabung dulu, jadi bisa lebih maksimal pengalamannya.

Sebagai garis besar, untuk membuat perencanaan budget, tentukan dulu mau ke mana saja kita pergi. Yang paling mainstream bagi first timer ke Jepang biasanya mengincar kota Tokyo-Osaka-Kyoto. Untuk tiga kota itu, luangkan paling sedikit 7 hari. Untuk budget, anggarkan 2 juta per orang per hari, di luar tiket dan penginapan.

Trip kami kemarin, tujuan utamanya sebenarnya adalah ke Universal Studio Osaka, khususnya ke Harry Potter. Setelah melihat-lihat kalender, kami pilih long weekend terdekat saja, karena suami tidak bisa cuti terlalu lama, orang penting soalnya :p. Pilihan itu jatuh pada tanggal 15-19 Februari 2018. Setelah dapat tanggal, kami merencanakan untuk explore kota Osaka dan Kyoto. Supaya simpel, trip ke Kyoto kami buat setengah hari saja, jadi tidak perlu pindah penginapan. Memang rasanya tidak puas dan hanya sedikit tempat yang bisa dikunjungi, tapi lumayan cukup lah untuk pengalaman pertama (semoga bisa kembali).

Penerbangan.
Nah, salah satu biaya travelling yang paling besar adalah untuk penerbangan. Sekali lagi, karena ini trip dadakan, kami tidak bisa berburu tiket murah yang biasanya harus dibeli jauh hari sebelum keberangkatan. Kami memanfaatkan Traveloka untuk mencari tiket pesawat dan mencari opsi yang paling murah tapi tetap nyaman bagi kami. Nyaman dalam arti: penerbangan (atau transitnya) tidak terlalu lama, dan sudah all-in dengan makanan dan bagasi (soalnya males aja kalau harus bayar2 lagi :p).

Mau yang paling enak? Menurut pengalaman saya, ANA. Paling hemat? Sepertinya ada Philipines Airlines. AirAsia juga baru membuat rute direct flight ke Narita yang patut juga dipertimbangkan. Harga paling murah saat saya cari-cari tiket sih mulai dari 2 juta-an. Untuk ANA, paling murah saya nemu adalah 8 juta. Tapi pernah satu kali saya dapat harga 2,4 juta per orang ke Narita. Sayangnya saat itu belum terkumpul dana dan niat, hehe.

Jadi, rajin-rajinlah melihat situs penjualan tiket atau bahkan situs maskapainya langsung untuk memantau promo. Kalau beruntung, kalian bisa dapat tiket promo untuk ANA, Garuda, JAL, atau maskapai high end lainnya, lho. Cara lain untuk berburu tiket murah juga bisa lewat travel fair.

Setelah melihat-lihat beberapa opsi, pilihan kami jatuh pada Japan Airlines atau JAL. Dengan harga 2,7 juta, kami dapat rute yang agak beda yaitu: Soetta - Narita (Tokyo) - Itami (Osaka). Beda karena biasanya orang yang menuju Osaka atau Kyoto akan mendarat di bandara Kansai (KIX). Itami ini adalah bandara domestik yang hanya melayani 4 maskapai. Lebih detail soal penerbangan ini kami bahas di post lain, ya.

JAL parkir di Narita


Penginapan.
Buat backpacker, pilihan penginapan paling ramah biasanya adalah hostel yang kamarnya berupa bunk bed atau capsule gitu ya, lalu kamar mandinya sharing. Tapi, kami memilih Airbnb karena bisa lebih private dan fasilitasnya lengkap. Soal harga, kalau mau riset lebih rajin, bisa kok dapat yang harganya nggak jauh beda dibandingkan hostel. Tapi melihat fasilitas yang disediakan, perbedaan harga yang ada juga masih masuk akal.

Di Osaka kemarin kami sewa apartemen di daerah Montomachi Osaka untuk 5 hari 4 malam dengan rate $45 per malam. Enaknya, di apartemennya sudah lengkap dengan dapur dan kamar mandi, jadi kami bebas ngapain aja, hehehe.

Belum punya akun Airbnb? Klik link ini untuk membuat akun, dan dapatkan travel credit hingga $26. Lumayaaann buat mengurangi biaya liburan, kan :)

"Rumah" kami selama di Osaka

Wisata.
Soal tempat wisata yang akan dikunjungi juga tergantung pada selera masing-masing orang. Untuk tiket ke Universal Studio, kami beli di Klook seharga Rp910.000 per orang. Mau dapat potongan senilai 40 ribu? Daftar Klook dari sini and get ready to have fun!





Selain ke USJ, kami berkeliling kota Osaka dengan Osaka Amazing Pass. Dengan Pass ini, kita bisa bebas naik kereta (kecuali kereta JR) dan bus, bisa masuk ke 35 tempat wisata secara gratis, dan ada juga potongan harga dengan kupon yang disediakan. Silakan buka website-nya langsung di sini. Cerita lengkap kami pakai Osaka Amazing Pass ini di post lain, ya.

Selain Osaka, kami juga menyempatkan diri mengunjungi Kyoto, meski hanya ke Fushimi Inari, Kiyomizu-dera, Yasaka Shrine, dan secuil Gion saja.

Oiya, selama di Osaka-Kyoto, kami menggunakan Icoca card (kecuali waktu menggunakan Osaka Amazing Pass). Ini adalah kartu yang bisa digunakan untuk membayar kerta, bus, bahkan jajan di supermarket atau vending machine. Kami beli seharga 2000 yen di stasiun Namba, tapi dipotong 500 yen sebagai deposit kartu. Nantinya 500 yen ini bisa dicairkan lagi kalau mau di bandara Kansai. Tapi kartu ini kami simpan saja untuk koleksi dan siapa tahu kembali lagi ke daerah Kansai dan bisa menggunakan lagi Icoca kami. Kartu ini kami top-up senilai 1000 yen waktu di Kyoto.

Icoca juga bisa dibeli di Klook, lho. Ini foto Icoca dari Klook.


Tanpa Icoca pun sebenarnya bisa. Tapi ini bisa mempercepat proses naik kendaraan umum karena tinggal tap aja di gerbang masuk. Kalau beli tiket satuan alias ngeteng, kan harus beli dulu sebelum naik kereta.

Itinerary.
Liburan 5 hari (potong perjalanan 2 hari) memang tidak terasa, tapi sangat berkesan. Saya meluangkan waktu 1 bulan untuk mematangkan itinerary untuk trip ini. Kurang lebihnya, seperti ini itinerary kami:

Hari 1
- Penerbangan pergi, Soetta-Narita-Itami
- Sampai Itami, naik Airport bus ke Namba (640 Yen)

Hari 2
- Beli Icoca
- USJ trip (tiket beli di Klook)
- Dotonbori area
- Beli Osaka Amazing Pass di Namba

Hari 3
- Den-den town
- Santa Maria Cruise 
- Tempozan Ferris Wheel
- Shinshaibashi

Hari 4
- Osaka-Kyoto dengan Shinkansen
- Fushimi Inari
- Kiyomizu-dera
- Ninenzaka dan Sanenzaka
- Yasaka Shrine
- Hanamijoki-dori
- Shirakawa-dori

Hari 5
Penerbangan pulang, Itami-Narita-Soetta

Daftar di atas adalah realisasi dari itinerary yang saya buat. Untuk itinerary detailnya (versi lebih padat tapi tidak terealisasi, hehe) saya buat dalam file excel yang memuat juga rute kereta atau bus, serta alternatif rute. Selain itu, saya lengkapi juga dengan harga tiket dan budget untuk makan. Pokoknya lengkap, deh. Sengaja saya buat mendetail untuk jaga-jaga kalau saja tidak ada koneksi internet. Kalau mau itinerary lengkapnya, silakan hubungi saya lewat komentar ya.


Hmm... Apalagi ya. Saat ini baru terpikir untuk sharing hal-hal tersebut saja. Kalau ada yang ingin ditanyakan, silakan tanya di komentar juga. Nanti sebisa mungkin saya bantu jawab :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nonton Konser BTS! Di Singapore!!

Tiket Pesawat Salah Nama: Jetstar

Jalan-Jalan ke Jepang 2: Dari Bandara ke Airbnb